Senin, 14 Maret 2011

CINTA BAYI LEWAT SENTUHAN

Cintai Bayi Lewat Sentuhan
Sentuhan adalah indera bayi yang pertama kali berkembang pesat. Lewat sentuhan dia merasakan cinta dan perhatian ibu. Bayi yang dibesarkan dengan penuh cinta, otaknya berkembang sehat.

Ketika kulit disentuh, sebuah sinyal dikirim ke otak memerintahkan sel-sel saraf di otak untuk tumbuh dan membuat hubungan antarsel. Riset-riset dalam ilmu saraf menunjukkan sentuhan diperlukan untuk perkembangan manusia. Wujudkan sentuhan Anda dengan cara:
  • Menggendong. Insting ibu untuk menggendong bayi otomatis muncul karena dalam gendongan ibu, bayi merasakan ketenangan, kehangatan, rasa aman dan bergerak bersama ibu seperti dalam kandungan. Telinganya yang berada di bagian kiri tubuh ibu bisa mendengar detak jantung ibu. Kedekatan dalam gendongan meningkatkan interaksi Anda dengan bayi. Menggendong dalam sling atau kain membantu bayi melewati masa syok setelah dilahirkan di dunia yang terang, dingin dan bising ini.    
  • Peluk dan cium. Bayi butuh pelukan dan ciuman karena dua hal ini membantu tumbuhnya jaringan saraf yang saling berhubungan. Ketika dipeluk dan dicium, bayi akan merespon dengan melepaskan hormon opioid, hormon kesenangan yang reaksi kimianya seperti morfin alami di dalam tubuh. Hormon ini menciptakan perasaan senang dan bisa meningkatkan bonding bayi dan ibu.
  • Memijat. Memijat adalah saat Anda dan bayi menjalin keterikatan, relaksasi dan berkomunikasi. Pijatan bisa menenangkan sistem saraf bayi, dan membantunya tidur nyenyak. Lewat pijatan, bayi menerima stimulasi dan interaksi yang membantu memfasilitasi perkembangan otak yang sehat.
Wujud lain cinta
1.  Memberi ASI, si cairan cinta karena ASI memiliki keajaiban:
  • Menumbuhkan rasa cinta pada bayi. Memberikan ASI secara langsung  menstimulasi hormon-hormon laktasi ibu, yakni prolaktin dan oksitosin. Hormon oksitosin ini membuat ibu lebih perhatian, lebih tertarik untuk menyenangkan hati anak, lebih peka terhadap perasaan bayi dan lebih cepat mengenali bahasa nonverbal si kecil, asalkan menyusui bayi secara langsung dilakukan secara konsisten.
  • Memenuhi kebutuhan emosi anak. Saat Anda menyusui tentu Anda memeluk, menyentuh kulit dan melakukan kontak mata dengan bayi Anda. Si kecil pun merasakan cinta ibu.
  • Makanan bagi otak bayi. ASI penting bagi perkembangan otak dan perkembangan bayi, terutama bagian otak yang memroses hal-hal yang berkaitan dengan kekerasan, depresi dan perilaku sosial. Bayi yang mendapatkan ASI lebih mudah memahami ajaran perilaku yang baik.  
2. Tidur bersama. Tidur bersama satu ranjang bersama bayi melanjutkan kedekatan Anda dan si kecil di malam hari terutama bila di siang hari Anda sibuk melakukan kegiatan lain. Tidur bersama bisa memenuhi kebutuhan rasa aman. Bayangkan saat ia terbangun, menangis di malam hari dan ia tahu sendirian, pasti menakutkan! Tahu Anda berbaring di sisinya, seseorang yang dia kenal bau dan parasnya, si kecil pasti tenang dan aman. Perasaan  aman modal penting untuk percaya dan mencintai orang lain.

Saran dari William dan Martha Sears, ahli pengasuhan anak, saat tidur bersama anak:
  • Pilih tempat tidur yang permukaannya rata seperti spring bed. Hindari tempat tidur air atau tidur di sofa karena permukaannya bisa membenamkan bayi hingga mengganggu pernapasannya.
  • Pilih tempat tidur berukuran besar, kalau perlu perluas dengan menempelkan boks bayi yang tingginya sama dengan kasur, letakkan merapat ke tempat tidur.
  • Bayi tidur telentang, mengenakan baju nyaman, tidak ada tali atau perhiasan yang menjuntai karena bisa mencekik lehernya.  
  • Hindarikan tidur bersama bayi di bawah 9 bulan bersama anak yang lebih besar.
  • Jangan tidur bersama bayi bila sedang menjalani pengobatan berefek seperti obat tidur karena bisa membuat Anda kurang waspada.  
  • Sebaiknya tidak tidur bersama bila Anda punya masalah kegemukan. Ibu yang terlalu gemuk punya gangguan pola tidur dan ukuran payudara yang besar berisiko menyebabkan bayi terjepit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar